Pembangunan manusia, menurut definisi UNDP, adalah proses memperluas pilihan-pilihan penduduk (peoples's choices). Dari sekian banyak pilihan, ada tiga pilihan yang dianggap paling penting yaitu sehat dan berumur panjang, berpendidikan, dan akses ke suinber daya yang dapat memenuhi standart hidup layak. Untuk mengukur ketiga pilihan utama tersebut, digunakanlah indeks komposit berdasarkan tiga parameter yang kemudian dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Ketiga perameter tersebut yaitu: angka harapan hidup (Life expectancy rate), pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf rata-rata dan lamanya sekolah dan pendapatan yang diukur dengan daya beli masyarakat (purchasing power parity). Perhatian pada aspek manusia tersebut hendaknya tidak berhenti hanya pada perhitungan saja, tetapi justru yang lebih penting bagaimana memanfaatkan angka IPM dalam perencanaan pembangunan daerah.
Dengan pemanfaatan IPM, Pembangunan Nasional maupun Daerah diharapkan lebih aspiratif maupun mengakomodasikan dimensi "manusia" dengan lebih baik dan terarah. Untuk itulah, upaya pengembarigan dan pemanfaatan IPM dalam proses perencanaan pembangunan daerah, menjadi sangat penting keberadaannya.
Sesuai dengan mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, jika digambarkan dengan model input-proses-output maka inputnya adalah kebijakan daerah berupa penetapan komposisi alokasi anggaran daerah per sektor/program dalam RAPBD. Sedangkan output dalam model ini diwujudkan dalam tiga parameter IPM. Dalam model ini IPM sebagai indeks komposit, bukanlah berperan sebagai alat perencana (planning tools) tetapi lebih bersifat sebagai "outcome" atau hasil dari suatu proses perencanaan. Dalam proses pengembangan pemanfaatan IPM dalam perencanaan pembangunan daerah tersebut, diperlukan adanya berbagai masukan penyempumaan khususnya bagi pembangunan manusia masyarakat Kabupaten Sampang.
Dalam kerangka tersebut, Kabupaten Sampang, dalam hal ini dimotori oleh Bappeda Kabupaten Sampang, menyusun buku berjudul "Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sampang Tahun 2006" yang diluncurkan pada tanggal 12 Desember tahun lalu. Buku tersebut berupaya memberikan gambaran tentang capaian pembangunan manusia serta memberikan arah dalam proses perencanaan pembangunan manusia di Kabupaten Sampang di masa datang.
Publikasi ini akan bermanfaat untuk pengambilan kebijakan khususnya bagi Kabupaten Sampang, dan bagi daerah lain dapat dijadikan contoh upaya yang positif mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan yang pro-pembangunan manusia. (tik)
Sumber :
Sutikno
http://tkpkri.org/berita/berita/upaya-kabupaten-sampang-menyusun-kebijakan-yang-pro%11pembangunan-manusia-20080125276.html
25 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar