tag:blogger.com,1999:blog-40979087875178871462024-02-02T00:23:24.690-08:00info MADURAKliping Internet (0245)Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-27876828439497389932010-01-27T05:29:00.000-08:002013-05-19T22:46:58.880-07:00Pulau Madura<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx96rR-dYDaF9sxz99lrpUFPkvxq4hBSkIlEQ-0Pa6qBdQyVgzOkUwqDaiywBeTQUdJxuPqwEnjv6kUI6Oml3YPjh_paS9EcVSdVQmrbRkw9cn8WnqiKsKRD5hAgAysOEzPTH3MyfQ0qp9/s1600-h/099.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431085087666862386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx96rR-dYDaF9sxz99lrpUFPkvxq4hBSkIlEQ-0Pa6qBdQyVgzOkUwqDaiywBeTQUdJxuPqwEnjv6kUI6Oml3YPjh_paS9EcVSdVQmrbRkw9cn8WnqiKsKRD5hAgAysOEzPTH3MyfQ0qp9/s400/099.png" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 264px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 400px;" /></a><br />
Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.<br />
<br />
<br />
Administrasi<br />
<br />
Madura dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu:<br />
<br />
Bangkalan<br />
Sampang<br />
Pamekasan<br />
Sumenep<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Pulau ini termasuk provinsi Jawa Timur dan memiliki nomor kendaraan bermotor sendiri, yaitu "M".<br />
<br />
<br />
<br />
Sejarah<br />
<br />
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.<br />
<br />
<br />
<br />
Ekonomi<br />
<br />
Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa Timur[2]. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.<br />
<br />
Pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.<br />
<br />
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam.<br />
<br />
Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Suramadu yang sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi daerah Bangkalan dengan ekonomi regional.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madura<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://www.madura.info/wp-content/uploads/2008/02/madura-island-map.pngShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-62631205005862312002010-01-27T05:28:00.001-08:002010-01-27T05:30:35.857-08:00Peta Madura<iframe width="425" height="350" frameborder="0" scrolling="no" marginheight="0" marginwidth="0" src="http://maps.google.com/maps?f=q&source=s_q&hl=en&geocode=&q=bangkalan,+indonesia&sll=-7.327216,108.627057&sspn=0.053632,0.110378&g=madura+land,+indonesia&ie=UTF8&hq=&hnear=Bangkalan,+East+Java,+Indonesia&ll=-7.03659,112.7443&spn=0.858593,1.766052&t=h&z=9&output=embed"></iframe><br /><small><a href="http://maps.google.com/maps?f=q&source=embed&hl=en&geocode=&q=bangkalan,+indonesia&sll=-7.327216,108.627057&sspn=0.053632,0.110378&g=madura+land,+indonesia&ie=UTF8&hq=&hnear=Bangkalan,+East+Java,+Indonesia&ll=-7.03659,112.7443&spn=0.858593,1.766052&t=h&z=9" style="color:#0000FF;text-align:left">View Larger Map</a></small>Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-53611771396309540502010-01-27T05:00:00.000-08:002013-05-19T22:47:37.622-07:00Kabupaten PamekasanPERTAMA kali memasuki pusat Kota Pamekasan, perhatian kita akan tertuju pada monumen Arek Lancor yang berdiri di tengah alun-alun kota. Monumen itu menggambarkan lima bilah celurit dengan mata tajam yang saling berhadapan. Kelimanya dalam posisi berdiri menjulang ke angkasa. Monumen itu didirikan sebagai lambang keberanian masyarakat Pamekasan menatap masa depan. Ada semacam semangat membangun yang tersirat di monumen itu. <br />
<a name='more'></a>Rupanya ini sesuai pula dengan slogan Mekkas Jatna Paksa Jenneng Dibi' seperti tertera pada lambang Kabupaten Pamekasan yang artinya "berdiri di atas kaki sendiri menjalankan pemerintahan". Kondisi alam Pulau Madura yang rata-rata bertanah gersang dengan curah hujan sedikit, bukan halangan bagi orang Madura untuk menggarap lahannya. Di Kabupaten Pamekasan yang berada di antara Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep, dengan luas daratan 792,30 kilometer persegi, hanya sekitar 15 persen yang dapat dikelola sebagai lahan pertanian. Selebihnya berupa lahan kering. Sebagian lahan pertanian itu merupakan areal tadah hujan (mencapai 90 persen) dan hanya sedikit yang berupa sawah teknis. Menyadari kondisi ini, petani di kabupaten berpenduduk 687.946 jiwa itu tidak menggantungkan pertaniannya pada padi, meskipun angka produksi padi masih merupakan hasil dominan. <br />
<br />
Kekeringan cuaca dan ren-dahnya curah hujan di pulau garam itu rupanya lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau yang bisa menghasilkan mutu terbaik jika hujan tidak turun selama empat-lima bulan. Tidak heran bila luas areal perkebunan tembakau di Kabupaten Pamekasan mencapai ribuan hektar atau paling luas di semua kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Tahun 2000 saja luas lahan tembakau mencapai 30.488 hektar dan menghasilkan 18.347 ton. Jika dihitung-hitung, dari hasil panen tahun 2000 sebesar 18.347 ton dengan harga jual rata-rata Rp 19.350 per kilogram, bila dikalkulasi besarnya uang yang beredar di kabupaten ini mencapai Rp 355 milyar lebih! <br />
<br />
Bisa dibilang ekonomi Pamekasan adalah ekonomi temba-kau. Bagaimana tidak, komoditas ini mampu menyerap tenaga kerja hingga ratusan ribu orang. Data Dinas Perkebunan Pamekasan menunjukkan, tahun 2000 tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 337.000 orang. Dari jumlah itu, 304.000 orang adalah petani yang bergerak di budi daya tembakau. Saat pascapanen dapat melibatkan sekitar 30.000 orang, 1.600 pedagang, 400 perajin tikar dan tali untuk pembungkus serta 500 orang perajin tembakau krosok. Agaknya tembakau sudah telanjur menjadi tanaman komoditas yang sangat digemari penduduk.<br />
<br />
Tanaman ini bukan saja telah menjadi primadona petani tetapi juga pengusaha rokok. Apalagi tembakau Madura dikenal memiliki kualitas yang tak tertandingi di seluruh Indonesia. Sejak akhir tahun 1970-an, di Madura berdiri ratusan gudang tembakau milik pabrik rokok dan juragan tembakau. Di Kabupaten Pamekasan sendiri, kini terdapat 174 gudang tembakau yang terdaftar resmi milik 91 pengusaha rokok. Tembakau produk Pamekasan ini terutama dibeli oleh delapan pabrik rokok besar: PT Gudang Garam, PT Bentoel, PT Djarum, PT HM Sampoerna, PT Wismilak, PT Oepet, PT Sukun, dan PT Noyorono. <br />
***<br />
<br />
KENDATI seluruh produksi tembakau Madura dikonsumsi oleh hampir semua pabrik rokok di Indonesia, ironisnya nasib petani tembakau tidak juga beranjak naik. Mereka acapkali terbentur nilai tukar tembakau yang tak menentu. Belum lagi keadaan cuaca-turun hujan terus-menerus-kadang tak mendukung penanaman tembakau. Petani di kabupaten yang tahun 1999 masih memiliki 46,74 persen penduduk miskin ini, belum merasakan nilai lebih dari hasil bertani tembakau. Sulitnya, keadaan itu tidak juga menyebabkan petani beralih pada komoditi lain, di samping memang belum ada tanaman pengganti yang sepadan dengan tembakau. <br />
<br />
Menghadapi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pamekasan mengeluarkan SK Bupati No 539/1994 tentang penetapan pembelian tembakau di Kabupaten Pamekasan. Selain itu, dibuat pula kebijakan untuk membantu pelaksanaan pembangunan daerah, antara lain melalui SK Bupati No 755/1994 mengenai partisipasi pengusaha/pembeli tembakau dan menetapkan partisipasi Rp 10 per kilogram tembakau rajangan kering. Namun, kenyataannya partisipasi pengusaha tembakau untuk mendukung pembangunan Kabupaten Pamekasan masih sangat kecil.<br />
<br />
Bisa dimaklumi bila pendapatan per kapita kabupaten ini tahun 1999 masih terbilang rendah, yakni hanya Rp 1,49 juta-masih jauh di bawah rata-rata pendapatan perkapita Provinsi Jawa Timur yang Rp 4,37 juta. Melihat angka itu, bisa dibilang sebagian besar penduduk Pame-kasan belum sepenuhnya me-nikmati kemakmuran. Apalagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pamekasan dari tahun ke tahun tidak lebih dari Rp 4,5 milyar. Tahun anggaran 1999/2000 saja hanya Rp 3,79 milyar. Diban-ding dengan penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang Rp 75,35 milyar, kabupaten ini baru mampu membiayai daerahnya sendiri sebesar 5,03 persen.<br />
<br />
Tumpuan utama kegiatan ekonomi Kabupaten Pamekasan masih pada sektor pertanian. Sektor ini-utamanya tanaman bahan makanan-memang menjadi penyumbang terbesar dari tahun ke tahun bagi kegiatan ekonomi Kabupaten Pamekasan. Tahun 1999, sektor ini memberi kontribusi senilai Rp 634 milyar atau 63,1 persen. Dari jumlah itu kontribusi terbesar adalah sektor tanaman bahan makanan sebesar 34,8 persen. (MG Retno Setyowati/Litbang Kompas)<br />
<br />
Sumber :<br />
Kompas 13 Maret 2001 dalam :<br />
http://www.unisosdem.org/otonomi/oto-jatim130301.htmShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-72087076961824526002010-01-26T08:14:00.000-08:002013-05-19T22:48:45.045-07:00Keraton dan Museum Sumenep<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKewRP9PfmVriJhyNrvpuJ0Xn8H0QVg2aox-bYQqS3K8ncwcblUtxg1JZoXB9i5PQpa0kw_tmbTXdA-9JEIVC45dOodsFvO3exewUGFAaSdzdNMHIQg-a3pUg3QKcBVvwJxQZGJ2_tvz_W/s1600-h/014.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431083300369677234" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKewRP9PfmVriJhyNrvpuJ0Xn8H0QVg2aox-bYQqS3K8ncwcblUtxg1JZoXB9i5PQpa0kw_tmbTXdA-9JEIVC45dOodsFvO3exewUGFAaSdzdNMHIQg-a3pUg3QKcBVvwJxQZGJ2_tvz_W/s320/014.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 230px; margin: 0 10px 10px 0; width: 290px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmxZWFYKmtjYhISvbjfvdrR9-5R1S5JWJAwFe0OmezjXlqosp24WnYgSH45Pvn1ADokZ6sIDyDdsVtbMoFx9kU4s15wmPTgPbMoj3YHMfTplVGDNtfMwZF5rlvy5IOnzs66zP7beJGn2I/s1600-h/013.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431083294252181778" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmxZWFYKmtjYhISvbjfvdrR9-5R1S5JWJAwFe0OmezjXlqosp24WnYgSH45Pvn1ADokZ6sIDyDdsVtbMoFx9kU4s15wmPTgPbMoj3YHMfTplVGDNtfMwZF5rlvy5IOnzs66zP7beJGn2I/s320/013.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 266px; margin: 0 10px 10px 0; width: 320px;" /></a><br />
Keraton Sumenep terletak di tengah-tengah kota yang dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo I tahun 1762. Bangunan keraton ini mempunyai corak budaya Islam, Cina dan Eropa. Di dalam keraton terletak peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Pendopo Agung, kantor KOneng, dan bekas Keraton Raden Ayu Tirto Negoro yang saat ini dijadikan tempat penyimpanan benda-benda kuno.<br />
<a name='more'></a> Pendopo Agung sampai saat ini masih dipakai sebagai tempat diadakannya acara-acara kabupaten seperti penyambutan tamu Negara, serah terima jabatan pemerintahan dan acara kenegaraan lainnya. Sedangkan kantor Koneng yang ebrarti kantor raja dahulu adalah ruang kerja Sultan Abdurrachman Pakunataningrat I selama masa pemerintahannya tahun 1811 sampai 1844 Masehi. Selain ketiga ruangan tersebut di kompleks keraton terdapat Taman Sare, yaitu tempat pemandian putri raja yang masih terlihat asri dan indah sampai sekarang. Bagian lain dari keratin Sumenep adalah pintu gerbang Labang Mesem, yang artinya pintu/ gerbang tersenyum yang melambangkan keramahtamahan masyarakat Sumenep terhadap setiap orang yang datang ke keraton.<br />
<br />
Museum terbagi menjadi tiga bagian yang terletak di depan/luar keraton dan di dalam keraton. Bagian pertama, di luar keraton, adalah tempat menyimpan kereta kuda/ kencana kerajaan Sumenep dan kereta kuda pemberian ratu Inggris, yang sampai sekarang masih dapat dipergunakan dan dikeluarkan pada saat upacara peringatan hari jadi kota Sumenep. Bagian kedua dan ketiga terdapat di dalam keraton Sumenep, yang di dalamnya menyimpan alat-alat untuk upacara mitoni atau upacara tujuh bulan kehamilan keluarga raja, senjata-senjata kuno berupa keris, clurit, pistol pedang bahkan semacam samurai dan baju besi untuk perang, al-Qur'an yang ditulis oleh Sulta Abdurrachman, guci dan keramik dari Tiongkok/ Cina yang menggambarkan bahwa pada saat itu terjalin hubungan yang erat antara kerajaan Sumenep dan kerajaan Cina, patung-patung/ arca, baju kebesaran Raja/Sultan, sampai tulang/fosil ikan paus yang terdampar di pantai Sumenep pada tahun 1977.<br />
<br />
Museum ketiga disebut juga museum Bindara Saod karena pada zamannya tempat itu adalah tempat Bindara Saod menyepi, maka disebut juga dengan Rumah penyepian Bindara Saod. Terdiri lima bagian yaitu teras rumah, kamar depan bagian timur, kamar depan bagian barat, kamar belakang bagian timur dan bagian barat.<br />
<br />
Baik Museum, Museum Kantor Koneng dan Museum Bindara Saod, ramai dikunjungi, baik itu wisatawan lokal, maupun mancanegara tiap tahunnya. Adapun tarif biaya masuk keraton cukup murah yaitu Rp. 5000,- per orang sudah dapat menikmati koleksi sejarah keraton Sumenep.<br />
<br />
<br />
Deskripsi Pengolahan / Pengembangannya <br />
<br />
Walaupun tempat wisata sejarah ini sudah cukup dikenal, pemasangan papan penunjuk lokasi perlu dilakukan oleh Dinas terkait, terutama di dekat terminal Wiraraja, dan di pusat kota Sumenep. Hal ini untuk memudahkan bagi pelancong yang datang dari luar Sumenep, menemukan lokasi tersebut. Sarana mengenalkan objek wisata ini juga perlu diperbanyak, semisal dengan penyebaran pamflet dan brosur, supaya museum dan keraton Sumenep lebih dikenal lagi. Khususnya oleh wisatawan yang datang dari luar kota <br />
Sumenep.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://disbudparpora.sumenep.go.id/id/index.php?s=w&m=2&id_b=15Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-79594035318466416162010-01-26T07:48:00.000-08:002013-05-19T22:49:05.719-07:00Profil Kabupaten Sumenep<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1n0ox00eeCTOFMM20e2JQqni-mzM6qRHmBi0j-BwW0pfyHOH-ZzMvpTx3z10VjMgn24isb4eOc12TJhxadMazZL5pNp2MbzgRDv94f3gWFts7rOz9ILq6-56ZjlO-cKNvc5MWUVmaiXfI/s1600-h/010.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431080777860631778" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1n0ox00eeCTOFMM20e2JQqni-mzM6qRHmBi0j-BwW0pfyHOH-ZzMvpTx3z10VjMgn24isb4eOc12TJhxadMazZL5pNp2MbzgRDv94f3gWFts7rOz9ILq6-56ZjlO-cKNvc5MWUVmaiXfI/s400/010.png" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 190px; margin: 0 10px 10px 0; width: 288px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXCn3a4RX-YTgmqvffj_Vih2ULVV1O1miJ4w5i5eByzCnb0eF3zlzubVx_NAHDVW0Jn783T4x-5YTQjbHkZTntcVsDCdyz_nfQS3uQZ0OXGph9Gf3vfFQx-FXYnri0mRRPoEmxvNfp7Qz/s1600-h/009.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431078672352574002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXCn3a4RX-YTgmqvffj_Vih2ULVV1O1miJ4w5i5eByzCnb0eF3zlzubVx_NAHDVW0Jn783T4x-5YTQjbHkZTntcVsDCdyz_nfQS3uQZ0OXGph9Gf3vfFQx-FXYnri0mRRPoEmxvNfp7Qz/s400/009.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 400px; margin: 0 10px 10px 0; width: 309px;" /></a><br />
Kabupaten Sumenep secara geografis terletak antara 113032;54" - 116016;48" Bujur timur dan 4055'- 7024'1 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sumenep memiliki batas-batas sebagai berikut, Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura, Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan, Sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa / Laut Flores. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093.45 km dan populasi 1 juta jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Sumenep dan wilayahnya terbagi menjadi dua puluh tujuh kecamatan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kabupaten sumenep merupakan penghasil utama jagung di Jatim. Tanaman berambut cokelat ini merupakan jantung kehidupan masyarakat kabupaten ini. Selain untuk bahan pangan jagung ini juga menjadi pakan ternak dan benih yang di ekspor ke hongkong, taiwan, jepang dan amerika serikat.<br />
<br />
Untuk tanaman padi kabupaten ini khususnya di Pulau Kangean terdapat padi talar menyan yang dikenal lebih harum dan pulen.<br />
<br />
Di sektor pariwisata, Kabupaten Sumenep memiliki wisata alam yang berpotensi untuk dikembangkan. Pantai Lombang yang terletak di bagian paling timur Kabupaten Sumenep, dengan pasir putih yang terasa lembut di telapak kaki. Dipadu sejuknya udara dari rimbun dan hjaunya hutan cemara udang.<br />
<br />
<br />
Sumber Data: <br />
Jawa Timur Dalam Angka 2007<br />
(01-9-2007)<br />
BPS Propinsi Jawa Timur<br />
Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44, Surabaya<br />
Telp (031) 8438873<br />
Fax (031) 8494007<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Catatan:</span><br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Sumenep (bahasa Madura: Songènèb) adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093.45 km² dan populasi ±1 juta jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Sumenep.<br /><br />Kabupaten Sumenep pada masa kolonial dikuasai oleh keluarga keadipatian Madura, yaitu keluarga Cakraningrat.<br /><br />Kabupaten ini terletak di ujung timur Pulau Madura. Kabupaten Sumenep selain terdiri wilayah daratan juga terdiri dari berbagai pulau di Laut Jawa, yang keseluruhannya berjumlah 126 pulau. Pulau yang paling utara adalah Pulau Karamian dalam gugusan Kepulauan Masalembu dan pulau yang paling timur adalah Pulau Sakala.<br /><br />Batas-batas kabpuaten ini adalah sebagai berikut. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura, aebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, aebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan, dan sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa/Laut Flores.<br /><br />Kabupaten ini memiliki 26 kecamatan, baik di daratan Pulau Madura maupun di gugus kepulauan. Daftar kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada boks di bagian akhir artikel ini.<br /><br /><br />Wisata<br /><br />Pantai Lombang - adalah pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi dan sekitar pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali. pantai Lombang adalah satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang.<br /><br />Pantai Slopeng - adalah pantai dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Bila anda suka memancing ikan di laut, maka kawasan pantai ini sangat cocok untuk mancing ria karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan, jenis ikan tongkol juga ada.<br /><br /><br />Ragam Hal<br /><br />Sumenep adalah kabupaten di pulau madura yang sejak dulu tercatat sebagai daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya paling besar di madura. Ini dikarenakan kabupaten ini memiliki sumber gas dan minyak yang cukup besar yang ada di pulau Pagerungan.<br /><br />Masyarakat kabupaten Sumenep sangat ramah, mungkin disebabkan adanya pengaruh budaya kalem keraton jawa yang dianut masyarakat terutama para bangsawan dan abdi dalem Keraton Kota Sumenep.<br /><br />Sejak dulu Kabupaten Sumenep tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat penjualan sepeda motor dan mobil terbesar dan tertinggi di seluruh kawasan pulau madura. Ini menandakan tingkat kesejahteraan masyarakat di kabupaten Sumenep tinggi.</span><br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=3529<br />
<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumenep<br />
<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://adrenaline.ucsd.edu/HybridEnvironments/indonesia_trip/links/eastjava/pkab-sumenep.gifShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-66107703057055568782010-01-26T07:44:00.000-08:002013-05-19T22:57:22.561-07:00Listrik Tenaga Gravitasi Hebohkan PamekasanSetelah pembangkit listrik Jodhipati buatan Djoko Suprapto, kini giliran pembangkit listrik tenaga gravitasi yang kini mulai membuat heboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bahkan memastikan akan membantu pengurusan paten penemuan energi listrik tenaga gravitasi oleh Djoko Pasiro (40) warga Kampung Pongkoran, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan itu.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
"Kami akan membantu mengurus semua kelengkapan administrasinya untuk mendapatkan hak paten atas temuan Pak Djoko ini," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Pemkab, Drs. Abd Razak Bahman, Selasa (3/2).<br />
<br />
Bahkan, kata mantan Kabag Kesra itu, Pemkab juga akan menyediakan dana khusus dari APBD. Sebab penemuan energi listrik tenaga gravitasi Djoko Pasiro tersebut juga merupakan aset bagi pemerintah daerah dan warga Madura pada umumnya.<br />
<br />
<br />
"Kalau dimanfaatkan secara optimal dengan modal yang cukup, saya yakin di Madura, khususnya di Pamekasan tidak akan pernah kekurangan energi listrik," katanya.<br />
<br />
Dalam penemuannya, Djoko mengandalkan gravitasi bumi untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut murni berasal dari kekuatan alam dan tidak ada bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk menggerakkan mekanik penarik dinamo generator.<br />
<br />
Menurut Abd Razak Bahman, temuan Djoko Pasiro tersebut, memang murni merupakan temuan teknologi canggih, bukan rekayasa sebagaimana pernah terjadi di daerah lain. Hal itu setelah Pemkab dan Bupati Pamekasan meninjau langsung ke rumah Djoko Pasiro, Senin (2/2).<br />
<br />
"Dari hasil kunjungan itulah bupati lalu memerintahkan kami untuk menguruskan hak paten hasil kekayaan intelektual Pak Siro ini. Sekaligus dengan dananya. Sebab dia sendiri merasa kesulitan untuk mengurusnya," katanya.<br />
<br />
Temuan energi listrik tenaga gravitasi yang spektakuler warga Kelurahan Gladak Anyar itu, kini sudah dimanfaatkan penerangan kebutuhan listrik di rumahnya dan tetangga sekitar Djoko Pasiro di Kampung Patemun. Terkait penemuannya itu, Djoko menyatakan kesiapannya diuji secara ilmiah.<br />
<br />
Bahkan warga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang servis elektronik itu juga mengaku pernah mempresentasikan penemuannya itu di Yogyakarta di sebuah lembaga penelitian teknologi. Bahkan ketika itu temuan Djoko tersebut sudah ditawar Rp5 miliar, tapi lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) Pamekasan itu menolak dengan alasan ingin mengembangkannya di Madura.<br />
<br />
"Dengan uang sejumlah itu saya bisa membeli rumah baru dan fasilitas lainnya, tapi saya tetap merasa rugi. Sebab saya seolah tidak punya temuan, karena menjadi milik orang lain," terangnya.<br />
<br />
Menurut Djoko Pasiro, temuan itu merupakan hasil penelitian yang ia lakukan selama puluhan tahun, sejak belajar di bangku sekolah.<br />
<br />
"Saya bersedia menjelaskan secara ilmiah dan mempraktekkan ke publik nantinya apabila temuan saya sudah memiliki hak cipta," katanya menjelaskan.<br />
<br />
Selain akan menguruskan hak patennya, Pemkab juga berjanji akan membantu Djoko untuk mencarikan investor nantinya.<br />
<br />
"Kami berharap, kalaupun nanti sudah ada investor setelah ada hak paten, pengembangan lebih lanjut tetap di Pamekasan. Sehingga, kalau harus diproduksi masal, pabriknya harus di sini," kata Bupati Pamekasan Kholilurrahman.<br />
<br />
Menurut Djoko Pasiro, pihaknya sudah menyiapkan tujuh tipe dari temuannya itu dan semuanya sudah dihitung secara ilmiah. Masing-masing tipe menunjukkan besarnya watt yang akan dihasilkan. Yakni antara 2.500 watt untuk hingga ribuan megawatt dengan biaya sekitar Rp 15 juta hingga ratusan juta rupiah bergantung pada tipe masing-masing.<br />
<br />
"Kalau tipe yang menghasilkan 2.500 watt seperti yang sudah saya coba itu hanya Rp15 juta. Tapi kalo hingga tipe yang ribuan megawatt tentunya kisaran ratusan juta," terangnya.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/03/22501899/listrik.tenaga.gravitasi.hebohkan.pamekasan, dalam :<br />
<br />
http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/519-listrik-tenaga-gravitasi-hebohkan-pamekasan-.htmlShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-62923750949547054712010-01-26T07:26:00.000-08:002013-05-19T22:51:30.670-07:00Profil Kabupaten Pamekasan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4980-LIVJgCSWlUErBGRCt3vXRs39gnxKsjvkziayTmCj27lx7StG7BBjggBzJ9VDAxoThNyVtkgHES5Yb6xKdS5Efw8Bh1R5HfqXI357K6ET_n2DS0jTiLdtjjtd-LY05cWrnnvapdnE/s1600-h/008.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431070623915994242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4980-LIVJgCSWlUErBGRCt3vXRs39gnxKsjvkziayTmCj27lx7StG7BBjggBzJ9VDAxoThNyVtkgHES5Yb6xKdS5Efw8Bh1R5HfqXI357K6ET_n2DS0jTiLdtjjtd-LY05cWrnnvapdnE/s400/008.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 309px;" /></a><br />
Kabupaten Pamekasan secara geografis terletak antara 11319 11358 Bujur timur dan 651 731 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Pamekasan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sumenep sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sampang dan sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura. Luas wilayah Kabupaten Pamekasan 792,30 Km2 yang terbagi menjadi tiga belas kecamatan dengan Pamekasan sebagai ibukota dari Kabupaten Pamekasan.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Sektor Pertanian Kabupaten Pamekasan selalu mengalami peningkatan. Dengan Luas areal Pertanian Kabupaten Pamekasan keseluruhnya mencapai 74.467,167 Ha yang terdiri luas tegalan 62.013,769 Ha, sawah irigrasi 6.649,5 Ha dan sawah tadah hujan 5.803,898 Ha. Selain padi terdapat pula Beberapa komoditas untuk sayuran seperti bayam, kangkung, terong, bawang merah, lombok, kacang panjang, ketimun. Sedangkan untuk tanaman holtikultura terdapat durian, jaruk, mangga dan pisang. areal persawahan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Pademawu, Proppo, Pegantenan dan Palengaan, sedangkan kawasan tegalan yang banyak terdapat di kecamatan Pamekasan, Pademawu dan Proppo.<br />
Di sektor perkebunan, masyarakat kabupaten pamekasan memprioritaskan tanam tembakau sebagai mata pencarian utama di musim kemarau maupun daerah kering. Komoditas tanaman tembakau sebagian besar dipasarkan pada pasar regional, nasional maupun internasional Khususnya pada pabrik rokok (Gudang garam, Sampurna, Djarum, dan lain-lain). Hal ini tembakau Pamekasan citra rasa tersendiri dan biasanya digunakan sebagai bahan campuran dari tembakau yang ada di tempat lain. <br />
<br />
Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pamekasan khususnya di titik beratkan sektor pertanian dengan pengembangannya pada sektor industri. Beberapa pengelompokan industri yang ada di Kabupaten Pamekasan sebagai berikut: Industri kecil, Pembuatan kripik tetteh, batik tulis, ikan asin, petis, tahu tempe, anyaman dan souvenir, kacang otto, dan perajangan tembakau. Industri sedang, Industri ini berupa penggaraman yang berlokasi Kecamatan Galis, Tlanakan dan Pademawu, sedangkan penyamakan kulit berlokasi di desa Akkor Kecamatan Padelegan. Untuk pengolahan ikan berada di pesisir pantai Jumiang, Pademawu, Tlanakan, Batu Kerbuy dan Pasean.<br />
Salah satu wisata budaya yang cukup terkenal di pamekasan adalah Wisata budaya kerapan sapi yang merupakan ciri khas dari kesenian Madura, konon menurut cerita kerapan sapi diselenggarakan sejak awal abad ke XV tepatnya di masa pemerintahan Raja Jokotole yang bergelar Sestro Negoro III (tahun 1415 -1480). Untuk acara kerapan sapi diadakan setiap tahunnya satu kali dan diselenggarakan melalui tahapan seleksi mulai dari tingkat kecamatan, kewedanan untuk juara kontingen masing-masing Kabupaten dari empat Kabupaten yang ada di Palau Madura.<br />
<br />
<br />
Sumber Data: <br />
Jawa Timur Dalam Angka 2007<br />
(01-9-2007)<br />
BPS Propinsi Jawa Timur<br />
Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44, Surabaya<br />
Telp (031) 8438873<br />
Fax (031) 8494007<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=3528<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://adrenaline.ucsd.edu/HybridEnvironments/indonesia_trip/links/eastjava/pkab-pamekasan.gifShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-32685293134154213672010-01-26T07:12:00.000-08:002013-05-19T22:58:43.765-07:00Upaya Kabupaten Sampang Menyusun Kebijakan yang Pro-Pembangunan ManusiaPembangunan manusia, menurut definisi UNDP, adalah proses memperluas pilihan-pilihan penduduk (peoples's choices). Dari sekian banyak pilihan, ada tiga pilihan yang dianggap paling penting yaitu sehat dan berumur panjang, berpendidikan, dan akses ke suinber daya yang dapat memenuhi standart hidup layak. Untuk mengukur ketiga pilihan utama tersebut, digunakanlah indeks komposit berdasarkan tiga parameter yang kemudian dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). <br />
<a name='more'></a>Ketiga perameter tersebut yaitu: angka harapan hidup (Life expectancy rate), pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf rata-rata dan lamanya sekolah dan pendapatan yang diukur dengan daya beli masyarakat (purchasing power parity). Perhatian pada aspek manusia tersebut hendaknya tidak berhenti hanya pada perhitungan saja, tetapi justru yang lebih penting bagaimana memanfaatkan angka IPM dalam perencanaan pembangunan daerah. <br />
Dengan pemanfaatan IPM, Pembangunan Nasional maupun Daerah diharapkan lebih aspiratif maupun mengakomodasikan dimensi "manusia" dengan lebih baik dan terarah. Untuk itulah, upaya pengembarigan dan pemanfaatan IPM dalam proses perencanaan pembangunan daerah, menjadi sangat penting keberadaannya.<br />
<br />
Sesuai dengan mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, jika digambarkan dengan model input-proses-output maka inputnya adalah kebijakan daerah berupa penetapan komposisi alokasi anggaran daerah per sektor/program dalam RAPBD. Sedangkan output dalam model ini diwujudkan dalam tiga parameter IPM. Dalam model ini IPM sebagai indeks komposit, bukanlah berperan sebagai alat perencana (planning tools) tetapi lebih bersifat sebagai "outcome" atau hasil dari suatu proses perencanaan. Dalam proses pengembangan pemanfaatan IPM dalam perencanaan pembangunan daerah tersebut, diperlukan adanya berbagai masukan penyempumaan khususnya bagi pembangunan manusia masyarakat Kabupaten Sampang.<br />
<br />
Dalam kerangka tersebut, Kabupaten Sampang, dalam hal ini dimotori oleh Bappeda Kabupaten Sampang, menyusun buku berjudul "Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sampang Tahun 2006" yang diluncurkan pada tanggal 12 Desember tahun lalu. Buku tersebut berupaya memberikan gambaran tentang capaian pembangunan manusia serta memberikan arah dalam proses perencanaan pembangunan manusia di Kabupaten Sampang di masa datang.<br />
<br />
Publikasi ini akan bermanfaat untuk pengambilan kebijakan khususnya bagi Kabupaten Sampang, dan bagi daerah lain dapat dijadikan contoh upaya yang positif mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan yang pro-pembangunan manusia. (tik)<br />
<br />
Sumber :<br />
Sutikno<br />
http://tkpkri.org/berita/berita/upaya-kabupaten-sampang-menyusun-kebijakan-yang-pro%11pembangunan-manusia-20080125276.html<br />
25 Januari 2008Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-91921272570454612172010-01-26T06:53:00.000-08:002013-05-19T22:52:15.969-07:00kabupaten Sampang<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj437gsvB1mQJwxo-4x4k4FwWskneqhyuP2-aa87QgkqetwHxSDtJIvaaCDnJmCqsqccqGPHUZA_L3u54AdMbpOBuI_6xTFN2smI-Aea7SI5UAk8RPKnlvU9LlQWHvD7UYVn-Ph1Tjjgdwc/s1600-h/007.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431065016391304338" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj437gsvB1mQJwxo-4x4k4FwWskneqhyuP2-aa87QgkqetwHxSDtJIvaaCDnJmCqsqccqGPHUZA_L3u54AdMbpOBuI_6xTFN2smI-Aea7SI5UAk8RPKnlvU9LlQWHvD7UYVn-Ph1Tjjgdwc/s400/007.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 309px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vKyE23ztOcgyY1e_lgeBFe_bc_JyP-5dofTV_J5ITNw31ctGo2yxaRf0tvAzYAG46eI3Z3lnceZL1Ddbs0wFVDaQ0kak7qzaIQfj_snYAhWSv2hHN8NfbJCpizuM1V8PlH-w8CqGnill/s1600-h/004.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431062286925818034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9vKyE23ztOcgyY1e_lgeBFe_bc_JyP-5dofTV_J5ITNw31ctGo2yxaRf0tvAzYAG46eI3Z3lnceZL1Ddbs0wFVDaQ0kak7qzaIQfj_snYAhWSv2hHN8NfbJCpizuM1V8PlH-w8CqGnill/s320/004.png" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 190px; margin: 0 10px 10px 0; width: 288px;" /></a><br />
Letak Daerah - Bujur Timur 1130 08’ - 1130 39’ Lintang Selatan 060 05’ - 070 13’ Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pamekasan di timur, Selat Madura di selatan, serta Kabupaten Bangkalan di barat. Kabupaten Sampang terdiri dari 14 kecamatan (DDA 2005 menggunakan 12 Kecamatan) dimana terdapat 180 Desa dan 6 Kelurahan yang luas wilayahnya mencapai 1233,30 km2.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Wilayahnya juga mencakup juga Pulau Kambing, yang berada di selatan Pulau Madura. Masakan khas kota ini adalah kaldu. Selain itu makanan khasnya adalah nasi jagung.<br />
<br />
<br />
Jumlah penduduk berdasarkan BPS Kabupaten Sampang pada tahun 2005 sejumlah 794.914 jiwa.<br />
<br />
<br />
Tempat Wisata<br />
<br />
Pulau Mandangin<br />
Pantai Camplong<br />
Kuburan Madegan<br />
Waduk Klampis<br />
Air terjun Toroan<br />
Reruntuhan Raden Segoro dan hutan monyet Nepa<br />
Reruntuhan Pababaran<br />
Batu Ampar<br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Catatan :</span><br />
<br />
<span style="font-style: italic;">Kabupaten Sampang secara geografis terletak antara 6o05 - 7o13 Lintang Selatan dan 113o08 - 113o39 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Sampang di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan dan sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura. Luas wilayah Kabupaten Sampang 1.233 Km2 yang terbagi menjadi dua belas kecamatan dengan Sampang sebagai ibukota dari Kabupaten Sampang. <br />Padi merupakan komoditi unggulan disektor pertanian Kabupaten Sampang. Komoditi pertanian lain yang sedang dikembangkan berupa bentul (sejenis talas), jambu air putih, dan jambu mete.<br /><br />Dilaut sampang banyak menghasilkan ikan, terutama di daerah selatan seperti Pulau Mandangin. Terdapat 28 jenis hasil laut, salah satunya adalah ikan kembung dan lemuru yang merupakan unggulan dari sampang. Sementara dari tambak, dihasilkan ikan bandeng dan udang windu. Diluar padi, perikanan dan tambak salah satu hasil dari Sampang adalah garam. Dari 4.900 hektar, sekitar 3.000 hektar hamparan lahan tambak produktif mampu menghasilkan 60 sampai 65 ton garam per tahun.<br /></span><br />
Sumber Data: <br />
Jawa Timur Dalam Angka 2007<br />
(01-9-2007)<br />
BPS Propinsi Jawa Timur<br />
Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44, Surabaya<br />
Telp (031) 8438873<br />
Fax (031) 8494007<br />
<br />
Sumber :<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sampang<br />
http://regionalinvestment.com/newsipid/id/displayprofil.php?ia=3527<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://adrenaline.ucsd.edu/HybridEnvironments/indonesia_trip/links/eastjava/pkab-sampang.gifShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-40468152139171777712010-01-26T06:47:00.000-08:002013-05-19T22:52:40.467-07:00Disperindag Bangkalan Patenkan 13 Motif BatikDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, telah mengusulkan 13 motif batik untuk mendapatkan hak paten.<br />
<br />
"Kami sudah mengusulkan 13 motif batik pada pemerintah pusat untuk mendapatkan hak paten sejak 2005, namun hingga saat ini belum ada jawaban," kata Kadisperindag Kabupaten Bangkalan, Geger Prayitno, Kamis. <br />
<br />
Geger menjelaskan, pihaknya tidak tahu secara pasti alasan pemerintah pusat belum merespon usulan tersebut. Pasalnya, hingga kini tidak ada jawaban dari pemerintah pusat terkait dengan hal itu.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
"Padahal, hak paten itu sangat ditunggu-tunggu oleh kami. Supaya ketiga belas motif batik yang merupakan buah karya masyarakat Bangkalan tidak diakui daerah lain," ujarnya. <br />
<br />
Menurut Geger, ketigabelas motif batik yang diusulkan di antaranya kupu-kupu, ba-saba, ketupat, kentongan, ramok, dan daun mimbah. <br />
<br />
"Dari ketigabelas motif batik itu mempunyai ciri masing-masing yang bisa membuat orang lain tertarik dan ingin memiliki," ucapnya. <br />
<br />
Geger berharap, pemerintah pusat segera merespon usulan hak paten tersebut. Sehingga hasil karya warga Bangkalan bisa diakui daerah lain dan tidak bisa diotak-atik, apalagi dicuri. "Sebab, mendapatkan hak paten merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. Dan itu berarti, buah karya warga disini dilindungi," ujarnya. <br />
<br />
Geger menambahkan, adapun pengusaha batik yang ada di Bangkalan berjumlah 60 orang. Sedangkan, perajin batik mencapai ribuan orang. Sehingga bisa dipastikan batik yang merupakan warisan nenek moyang bisa dilestarikan. (*) <br />
<br />
Sumber : <br />
www.antara.co.id, 2 Oktober 2009, dalam :<br />
http://www.apkasi.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=760Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-76894164785048560902010-01-26T06:41:00.000-08:002013-05-19T22:52:58.654-07:00Profil Kabupaten Bangkalan<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbEULUAsKzYsdwPJ8KKtn-ZA8RqgGRZD16qVdeiyQQS1MSnX4_RdTGJYN6OmiwY3IqaY9xo85AWZ2QuBbFi_AVEXHBsgot4tfEQxKFBMHdLK4Q29PqmdB2uYdWigF8LAAzH6W1lzuNAskK/s1600-h/003.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431059668730215794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbEULUAsKzYsdwPJ8KKtn-ZA8RqgGRZD16qVdeiyQQS1MSnX4_RdTGJYN6OmiwY3IqaY9xo85AWZ2QuBbFi_AVEXHBsgot4tfEQxKFBMHdLK4Q29PqmdB2uYdWigF8LAAzH6W1lzuNAskK/s400/003.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 400px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 309px;" /></a><br />
Salah satu kabupaten di Jawa Timur adalah Kabupaten Bangkalan yang secara geografis berada di bagian paling barat dari Pulau Madura, Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 km2 terletak antara 112o40 06 113o08 04 Bujur Timur dan 6o51 39 7o11 39 Lintang Selatan.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sampang di sebelah timur, Selat Madura/Kabupaten Gresik di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara dan Selat Madura/Kota Surabaya di sebelah selatan. Kabupaten Bangkalan secara administratif terdiri dari 18 kecamatan, 273 desa dan 8 kelurahan. <br />
<br />
Letak Bangkalan yang berada di ujung Pulau Madura sangat menguntungkan karena berdekatna dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat perdagangan di Jawa Timur. Kabupaten Bangkalan merupakan daerah Pengembangan Pembangunan GERBANG KERTASUSILA dan termasuk ke dalam Pengembangan Kota Surabaya atau yang lebih dikenal dengan Surabaya Urban Development Policy. Dengan dibangunnya jembatan SURAMADU yang menghubungkan jalur darat antara Surabaya dan Bangkalan serta pelabuhan laut internasional dan terminal peti kemas di Bangkalan sangat berdampak positif bagi pembangunan ekonomi khususnya investasi di Kabupaten Bangkalan. <br />
<br />
Sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam pembangunan di Kabupaten Bangkalan. Komoditi unggulan datang dari tanaman pangan berupa padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau. Potensi produksi tanaman holtikultura juga cukup menonjol diantara adalah buah-buahan, sayuran dan tanaman obat-obatan. Kabupaten ini juga memiliki potensi tanaman perkebunan dengan komoditi unggulan antara lain kelapa, jambu mete, kapuk randu dan pinang. <br />
<br />
Potensi produksi tanaman hortikultura yang menonjol adalah buah-buahan, sayuran dan tanaman obat-obatan. Buah-buahan yang dihasilkan dan sangat menonjol di hasilkan daerah ini adalah jambu biji, melinjo, pisang, salak, mangga dan jeruk. Untuk tanaman obat, potensi unggulan berupa jahe, kunyit dan laos. Potensi perkebunan di Kabupaten Bangkalan yang mendukung bagi ketersediaan bahan baku industri adalah kelapa, jambu mete, kapuk randu, pinang dan cabe jamu. Untuk potensi peternakan, yang menonjol adalah sapi potong, domba, ayam potong, ayam ras dan ayam buras. <br />
<br />
Potensi perikanan juga sangat berpeluang dengan sebaran lokasi di 10 kecamatan. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain lele, nila dan tombro. Kabupaten Bangkalan juga menyimpan potensi kehutanan denganproduksi utama berupa kayu jati dan kayu accasia. Di sektor industri, jenis industri yang berpeluang untuk dikembangkan adalah industri berbasis agro seperti industri jamu tradisional. Selain itu masih ada industri kecil makanan, industri kerajinan tekstil serta industri kayu dan logam. Kabupaten Bangkalan juga memiliki objek pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan seperti wisata Pantai Siring Kemuning, Gunung Geger dan Pantai Rongkang. Serta objek wisata budaya seperti karapan sapi.<br />
<br />
<br />
Sumber Data: <br />
Jawa Timur Dalam Angka 2007<br />
(01-9-2007)<br />
BPS Propinsi Jawa Timur<br />
Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44, Surabaya<br />
Telp (031) 8438873<br />
Fax (031) 8494007<br />
<br />
Sumber :<br />
http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=3526<br />
<br />
Sumber Gambar:<br />
http://adrenaline.ucsd.edu/HybridEnvironments/indonesia_trip/links/eastjava/pkab-bangkalan.gifShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-23994578379852478912010-01-26T06:38:00.000-08:002013-05-19T22:53:23.325-07:00Tempat Wisata BangkalanKabupaten Bangkalan terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bangkalan.<br />
Pelabuhan Kamal merupakan pintu gerbang Madura dari Jawa, dimana terdapat layanan kapal ferry yang menghubungkan Madura dengan Surabaya (Pelabuhan Ujung). Saat ini telah dibangun Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), yang saat ini adalah jembatan terpanjang dan terbesar di Indonesia. Bangkalan merupakan salah satu kawasan perkembangan Surabaya, serta tercakup dalam lingkup Gerbangkertosusila.<br />
Tempat Wisata di Bangkalan adalah sebagai berikut:<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Wisata Alam Bangkalan:<br />
<br />
Pantai Rongkang<br />
Pantai Sambilangan<br />
Bukit Geger<br />
Pantai siring kemuning Macajah Tanjungbumi<br />
<br />
<br />
Wisata Budaya Bangkalan:<br />
<br />
Karapan sapi<br />
Batik Telaga Biru<br />
<br />
<br />
Wisata Sejarah Bangkalan:<br />
<br />
Kuburan Aermata<br />
Perahu Peninggalan saichona Moh. chollil<br />
Museum Cakraningrat<br />
Makam Sultan Abdul Kadirun<br />
Makam Syaichona Choli<br />
<br />
<br />
Wisata Kuliner Bangkalan:<br />
<br />
Salak Bangkalan<br />
Rumah Makan Pemda<br />
Pumara<br />
Jamu Bangkalan<br />
<br />
<br />
Wisata Minat Khusus Bangkalan:<br />
<br />
Beautiful Garden Desa Macajah Tanjungbumi<br />
Taman Rekreasi Kota<br />
Pelabuhan Kamal<br />
<br />
<br />
Wisata Minat Khusus Bangkalan:<br />
<br />
Batik Tanjung Bumi<br />
Kerajinan Tali Agel<br />
Meubel Ukir<br />
Perahu<br />
Kerajinan Sangkar Burung<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://tempatwisataindonesia.com/wisata-kota-dan-kabupaten-jawa-timur/tempat-wisata-bangkalan.htmlShafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-4996814486933174612010-01-26T06:15:00.000-08:002013-05-19T22:53:55.448-07:00MISC Bakal Jadi Lokomotif Ekonomi MaduraKawasan Madura Industrial Sea Port City atau MISC siap menjadi penggerak ekonomi di Pulau Garam (Madura). Saat ini, pendirian kawasan itu masih dalam tahap studi lapangan.<br />
<br />
Direktur Utama PT MISC, Priyo Setiabudi, mengatakan, rencananya pengembangan MISC guna menopang perekonomian pasca beroperasinya jembatan tol Suramadu. "Nantinya kawasan MISC bersifat integral dan tidak hanya pengembangan pelabuhan saja, melainkan juga industri lainnya," katanya saat dihubungi beritajatim.com, Jum'at (31/7/2009).<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Lebih lanjut Priyo menjelaskan, untuk pengembangan MISC ini pihaknya telah menyiapkan dua lokasi, yakni di daerah Bangkalan. Lokasi ini dipilih karena aksesnya berdekatan dengan jembatan tol Suramadu. <br />
<br />
"Pengembangan kawasan MISC ini berkonsep pada industrial shipping city plus pendukung industri lainnya di Madura," paparnya.<br />
<br />
Dia menambahkan, kendati konsep dan sindikasi sudah dilakukan. Namun, pihaknya hingga kini masih menunggu proses studi lapangan. Sebab, studi itu sangat kompleks dan tidak hanya persoalan kepelabuhanan saja, tetapi juga aspek lainnya seperti infrastruktur, potensi perekonomian, dan lain-lain. <br />
<br />
"Prinsipnya kawasan MISC ini bisa berfungsi jika hinterland pendukungnya juga berjalan," tambahnya.<br />
<br />
Disinggung mengenai investasi dan pelaksanaan pengembangan MISC dimulai, dikatakan Priyo, untuk sementara ini pihaknya belum bisa merinci berapa investasi yang dikeluarkan. Sebab, kawasan ini baru bisa dimulai jika semua studi yang dilakukan sudah selesai dan disetujui. <br />
<br />
"Kuncinya ada di integrated city plan. Artinya saat ini kami masih menunggu dari sinyal pemerintah daerah," tuturnya.[air]<br />
<br />
Sumber :<br />
Reporter : Deni Ali Setiono<br />
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2009-07-31/41343/MISC_Bakal_Jadi_Lokomotif_Ekonomi_Madura<br />
31 Juli 2009Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-4260334500444504272010-01-26T06:06:00.000-08:002013-05-19T22:54:13.909-07:00Melihat Madura Dari AtasSelama ini saya mengira bahwa pulau Madura itu gersang, tandus, berbatu, sehingga sulit ditanami apa saja. Penduduknya terlalu padat, sehingga menjadikan sebagian mereka migrasi ke luar. Karena itulah orang-orang madura ada di mana-mana. Umumnya mereka bertani, nelayan, dan berdagang hingga menguasai pasar di berbagai kota. Mereka meninggalkan pulau tanah asalnya, karena tidak mungkin bisa hidup makmur di tanah kelahirannya.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Anggapan saya tersebut ternyata tidak seluruhnya benar. Saya mengenal Madura, setelah beberapa kali datang ke beberapa kota, mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Saya biasanya ke Madura dengan kendaraan darat, sehingga yang saya lihat, keadaan di sekitar jalan besar yang menghubungkan kota-kota yang saya singgahi itu. Selama ini saya belum pernah,------kecuali beberapa, singgah ke kota-kota kecil setingkat kecamatan, sehingga tidak banyak tahu sampai ke sana. Saya hanya tahu di sekitar kota dan belum sampai masuk ke pedalaman. <br />
<br />
Saya mengenal Madura sejak awal tahun 1980, mengikuti kegiatan pengembangan madrasah, bertugas sebagai petugas lapangan dalam penelitian pengembangan madrasah bekerjasama dengan Unicef. Selain penelitian, juga memberikan bantuan untuk menambah sarana pendidikan yang dibutuhkan oleh madrasah. Orang Madura saya kenal, sangat menyukai masjid, pondok pesantren dan begitu pula madrasah. <br />
<br />
Begitu cinta terhadap masjid, pesantren dan madrasah, jika mereka dibantu untuk pembangunan fasilitas pendidikan, sekalipun tidak diawasi pelaksnaan pembangunannya, hasilnya selalu berlebih. Katakan jika pembangunan gedung madrasah untuk ukuran tertentu, misalnya menurut tafsiran memerlukan dana 50 juta, maka jika mereka diberi dana sebesar itu dan disuruh mengerjakan sendiri, maka hasilnya akan jauh lebih besar dari target itu. Tatkala mendapatkan sumbangan, mereka akan mengembangkan sendiri, melalui berbagai cara yang mereka bisa lakukan. Mereka tidak mau main-main dengan masjid, madrasah dan pondok pesantren. Inilah sedikit pengalaman saya dalam kegiatan pengembangan pendidikan di beberapa kabupaten itu. <br />
<br />
Selain lewat kendaraan darat, saya pernah melihat Pulau Madura lewat pesawat terbang yang melintasi pulau itu. Setiap pergi ke Kalimantan atau ke Sulawesi, pulang dan pergi selalu melintas di atas pulau Madura. Akan tetapi, karena pesawat selalu terbang tinggi, pemandangan Pulau Madura tidak terlalu kelihatan. Yang terlihat dari jauh, apalagi pada musim kemarau, pulau itu kurang kelihatan subur. Tanah-tanah tampak dari jauh kurang kelihatan subur. <br />
<br />
Berbeda dengan sebelumnya, kunjungan saya bersama Pak Menteri Agama dan seorang Deputi Menteri PU, ----Pak Saleh Lastukonsina, hari Sabtu, tanggal 16 Mei 2009, dengan menggunakan helikopter, Pulau Madura bisa saya lihat dengan lebih jelas. Pemandangan yang sangat bebas, dan terbang tidak terlalu tinggi, bisa melihat pulau itu lebih menyeluruh. Helikopter terbang rendah, dan tidak sebagaimana pesawat terbang ukuran besar. Sehingga, semua penumpangnya bisa melihat pemandangan yang sedemikian jelas. <br />
<br />
Melalui kendaraan udara ukuran kecil itu, saya benar-benar bisa menikmati keindahan Madura. Sangat berbeda dengan kesan saya sebelumnya, ternyata Pulau Madura yang saya anggap gersang dan tandus, ternyata tidak demikian. Pulau Madura dilihat dari atas sangat indah. Puau itu terdiri atas bukit-bukit, lereng dan lembah yang indah. Bangunan rumah-rumah penduduk dilihat dari atas kelihatan bagus sekali. Tidak sebagaimana rumah-rumah penduduk di kota besar, -----tidak terkecuali di pusat kota Jakarta, Semarang, Surabaya, umumnya berdesak-desakan, dan berhimpit-himpit satu dengan lainnya. <br />
<br />
Perumahan penduduk, yang sesungguhnya tidak diatur, mungkin menyesuaikan dengan pemilikan tanah masing-masing, justru kelihatan indah. Pemandangan indah itu menyeluruh, hampir semua wilayah yang bisa saya lihat. Memang rumah-rumah di pinggir jalan dan atau di pinggir pantai, juga sama dengan di tempat lain, yakni di kota-kota besar, tampak berhimpit-himpit. Tetapi rumah-rumah yang berada di di daerah-daerah pedalaman, dari atas kelihatan sedemikian indah. Antara rumah satu dengan lainnya, terdapat jarak. Antar rumah ditanam pohon-pohon, kebun dan tanaman-tanaman para petani. Memang jarak antar rumah itu tidak teratur, tetapi justru menampakkan keindahannya. <br />
<br />
Keindahan itu bertambah, karena di sana-sini dibangun masjid besar kecil, tampak sekali, semula dari kubahnya. Merata, hampir semua wilayah yang saya lihat di Madura selalu ada tempat ibadah itu. Selain itu terdapat bangunan sekolah dan atau madrasah. Pabrik-pabrik ukuran kecil ada, tetapi hanya di perkotaan. Sefdamngkan di pedesaannya, tidak tampak. Mmelihat Madura dari atas, yang tampak rfumah-rumah besar kecil, masjid dan bangunan lembaga pendidikan. <br />
<br />
Keindahan itu kelihatan lebih sempurna oleh banyak pohon-pohon di sana-sini. Hampir semua wilayah Madura jika dilihat dari atas, tidak mengesankan sebagai wilayah yang gersang. Mungkin karena di musim penghujan ini, sehingga semua tempat tampak menghijau dan sangat subur. Melihat Madura dari atas, sama sekali tidak mengesankan bahwa penduduk pulau itu termasuk kateori bertaraf ekonomi lemah, dan kemudian solusinya harus migrasi. <br />
<br />
Saya pernah terlibat dalam diskusi pengembangan ekonomi Madura. Dalam diskusi itu, saya usul agar dalam jangka pendek, untuk meningkatkan ekonomi, bisa dikembangkan ternak kambing di sana. Pertimbangan saya, bahwa siapapun dan pada tingkat pendidikan apapun, mereka bisa dilatih berternak jenis binatang itu. Selain itu pasar juga masih terbuka luas. Usul saya tersebut, waktu itu ternyata hanya ditertawakan oleh banyak teman. <br />
<br />
Pikiran tersebut dianggap lucu dan tidak akan mungkin berhasil menyelesaikan masalah ekonomi penduduk itu. Padahal usulan itu berdasar pada apa yang pernah saya lihat di beberapa tempat, satu di antaranya di Qunfudha. yakni bagian dari wilayah Saudi Arabia. Penduduk di daerah itu hidup dengan beternak kambing. Lokasi wilayah itu dari Jeddah kira-kira bisa ditempuh selama 7 jam jika dengan menggunakan kendaraan darat. <br />
<br />
Saya lihat kehidupan masyarakat Qunfudha dengan berternak kambing sangat makmur. Rumah dan kendaraan mereka bagus-bagus. Begitu juga penampilan rakyatnya sama sekali tidak menggambarkan sebagai masyarakat miskin sekalipun hanya bekerja sebagai peternak kambing. Hanya saja memang, agar cukup dan bahkan bisa menjadi kaya, memelihara kambing jangan sampai jumlahnya kurang dari seribu ekor. Paling sedikit lima ratus ekor. Jika kurang dari itu, hasilnya tidak akan mencakupi kebutuhan hidup sehari-hari. <br />
<br />
Ketika itu, saya membayangkan, jika orang-orang berekonomi lemah di pedesaan daerah Madura dimodali bibit kambing, dalam jumlah yang cukup, misalnya, setiap keluarga disediakan 50 ekor, maka akan berkembang. Tentang penyediaan makanan ternak, saya kira tidak akan mengalami kesulitan. Tanah di Madura dan di seluruh negeri ini masih sangat luas dan mudah ditanami rumput, tidak sebagaimana di Qunfudha yang jauh lebih gersang. Saya ketika mengajukan usul itu, juga membayangkan apa yang dilakukan oleh orang-orang di New Zeland. Di negeri itu jumlah penduduknya yang diperkirakan hanya antara tiga sampai empat juta, memiliki ternak tidak kurang dari satu milyard ekor. Atas dasar pengalaman itu ------baik di Qunfudha maupun di New Zeland, masyarakat pedesaan di Madura pun bisa didorong untuk beternak kambing. <br />
<br />
Pandangan saya waktu itu memang agak berbeda dengan pikiran teman-teman. Pikiran saya ketika itu dinilai sangat pragmatis, ------hanya usul pelihara kambing, dianggap katrok ------ndeso, sederhana, kampungan dan seterusnya. Beberapa teman mengusulkan agar masyarakat di pulau itu diberi beasiswa, diperkenalkan dengan kursus-kursus teknik informatika, managemen keuangan, berbankan, bengkel dan seterusnya. Mungkin pendapat teman saya itu betul, bahwa dunia modern selalu berurusan dengan ketrampilan tersebut. Akan tetapi pertanyaannya adalah, apakah idea-idea tersebut tepat untuk menyelesaikan persoalan jangka pendek ini. Siapa pun sesungguhnya akan menganggap bahwa ketrampilan informatika, komputer dan seterusnya itu adalah penting. Akan tetapi bagi masyarakat pedesaan, kiranya kebutuhan itu belum terlalu mendesak. Berangkat dari sini saya melihat bimbingan dan pemberian modal beternak bagi masyarakat desa justru lebih strategis, sebagaimana di Qunfudha dan juga di New Zeland. <br />
<br />
Setelah menyaksikan sendiri wilayah Madura dari atas, yang kelihatan sedemikian indah itu, saya menjadi lebih percaya bahwa bangsa ini sesungguhnya memiliki prospek yang sangat cerah ke depan. Saya lebih optimis lagi, jika saya kemudian membandingkan daerah itu dengan daerah-daerah di Afrika. Di benua itu kemana-mana jika kita naik pesawat, kemudian pesawat udara itu terbang rendah, maka sepanjang mata memandang hanya tampak padang pasir, batu, dan tanah-tanah tandus. Madura yang selama ini saya anggap tandus pun, ternyata ketika saya lihat dari atas, masih tampak sedemikian subur dan indahnya. Apalagi pulau-pulau lainnya, yang selama ini sudah dikenal kesuburannya. <br />
<br />
Hanya saja, setelah belajar dari berbagai tempat, saya berkesimpulan bahwa kunci utama keberhasilan dalam membangun bangsa ini, bukan hanya terletak pada SDM dan SDA, tetapi lebih utama adalah pada para pemimpinnya. Pemimpin bangsa harus berjiwa besar, mau bersatu, kompak, saling bekerjasama dan ada kesediaan untuk berkorban. Berapapun modal dasar yang dimiliki, -------baik berupa SDM maupun Sumber Daya Alam yang melimpah, jika bangsa ini tidak mampu bersatu, utamanya dari para pemimpinnya, maka semua potensi itu tidak akan memberi makna apa-apa. <br />
<br />
Belajar dari Rasulullah, tatkala beliau memulai menunaikan tugasnya sebagai Rasul, membangun bangsa Arab, di antaranya mengambil strategi dalam bentuk menyatukan berbagai kelompok yang berbeda. Yaitu, menyatukan kaum Muhajirin dan kaum Anshor. Tidak sebatas itu saja, Rasulullah juga membuat perjanjian-perjanjian menyatukan antara kaum muslimin dengan kaum Yahudi dan orang-orang yang memeluk agama lainnya. Kunci keberhasilan dalam membangun masyarakat adalah menyatukan. Kita pun akan sukses dalam membangun negeri ini, jika yang satu ini, yakni persatuan bisa dipelihara sebaik-baiknya. Wallahu a’lam.<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=989:18-05-2009&catid=25:artikel-rektor<br />
18 Mei 2009Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-10134630142809763472010-01-26T05:57:00.000-08:002013-05-19T22:54:43.136-07:00Menjaga Otentitas Budaya Lokal Maduraoleh : Sunardi Subus<br />
<br />
Kalau idealialisme kita dalam mempertahan kan budaya lokal madura adalah menjaga masuk nya gelobalisasi, sudah terlambat sebab gelobali sasi sudah lama masuk dan bermain di bumi madura, yang perlu kita lakukan dalam membente ngi budaya lokal madura dari serangan gelobalisa si adalah meruba pola pikir masyarakat madura terhadap budayanya sendiri. Sebab budaya lokal madura ditinggalkan oleh masyarakat madura karena pola pikir masyarakat madura yang se mula serat dengan budayanya sendiri tersuapi budaya modern, dan itu dianggap paling heboh.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tajuk berupa Kongres Kebudayaan Madura KKM yang dilaksanakan di Sumnenep Tanggal 9 s/d 11 Maret 2007, merupakan instrumen awal paling strategis merubah pola pikir masyarakat madura terhadap budayanya senndiri. KKM kata Mohammad Suadi RB. Hadirnya KKM sebagai lang kah awal untuk mentradisikan kebudayaan lokal madura yang mulai tergenes (Radar Madura 12-8/1).<br />
<br />
Namun, KKM tidak akan mampu memberikan perubahan budaya madura yang signifikan kalau KKM tidak mampu memberikan perubahan pola pikir yang kritis dan realitis terhadap masyarakat madura dalam rangka menepis dan memahami lebih dalam lagi kearifan budaya lokal madura. Nilai-nilai KKM itu bisa akan mampu memberikan perubahan budaya madura yang dinamis, kalau KKM ini menjadi sebuah agenda kegiatan yang aksinya melestarikan budaya madura, sehingga dengan demikian masyarakat madura bisa meli hat dan merasakan terhadap lestarinya budaya nya sendiri, yang kemudian akan memunculkan kesadaran berfikir untuk juga ikut melestarikan, menjaganya dan mewarisinya kepada generasi selanjutnya. Kesadaran seperti inilah yang sebe narnya kita inginkan bersama dalam rangka men jaga keutuhan budaya lokal madura. <br />
<br />
<br />
Mengawinkan Budaya Lokal Madura Dengan Budaya Modern.<br />
<br />
Di atas telah disinggung bahwa kita tidak bisa menulak globalisasi yang banyak mendatangkan budaya baru, bahkan kalau berfikir kritis dan logis, mengetahui terhadap subtansi dari globalisasi tentu kita membutuhkan globalisasi, karena globlisasi banyak mendatangkan manfaat, sehingga dapat dikatakan globalisasi merupakan instrumen dalama rangka merubah hidup yang lebih terbuka, globalisa si tidak jahat, globalisasi tidak akan merusak agama, globalisasi juga tidak akan merusak dan mengubur kan seni dan budaya madura, tetapi globalisasi ma suk ke madura tercinta untuk memberikan peruba han hidup yang lebih terbuka yang penuh makna.<br />
<br />
Namun kedatangan globalisasi ke madura ini bisa menjadi racun dalam kehidupan beragama, berseni dan berbudaya; apabila pola pikir kita kurang jernih dalam memahami globalisasi. Kita tidak boleh bersikap apatis terhadap globalisasi, kerena jelas globalisasi merupakan motor bagi kita untuk melestarikan agama, seni dan budaya madura, teta pi yang perlu kita rubah adalah sikap pikir kita terha dap globalisasi dan budaya madura tercinta kita. Apalagi sebentar lagi pada tahun 2010 Pemba ngunan Suramadu akan selesai, selesainya Pemba ngunan Suramadu merupakan tantangan besar bagi masyarakat madura, sebab budaya luar akan masuk k emadura semakin liar; kalau budaya luar sampai bisa merebak pola pikir masyarakat madura maka dipastikan budaya madura yang merupakan warisan nenek moyang tercinta ini akan terkubur, yang ada hanya cerita yang kemudian menjadi legenda yang tidak dapat dilestarikan dan dinikmati.<br />
<br />
Karena budaya luar sudah terlanjur masuk ke dalam madura, maka kita harus berfikir agar buda ya luar itu tidak sampai menutupi budaya asli madu ra. Salah satu solusi dari penulis adalah kita harus mampu melihat, berfikir dan menyeleksi, mana bu daya madura dan mana bukan budaya madura, kemudian kita harus mampu mengawinkan dari keduanya, sebab kalau budaya madura dan modern masih tetap dipertentangkan budaya madura akan kalah dikarenakan peminatnya yang sedikit apalagi dianggap monoton kurang asik, tetapi bu daya luar asik dan menghebokan peminat pun juga luas.<br />
Tetapi dalam perkawinannya nanti, budaya madura harus mampu menyekting budaya modern, sehingga dengan demikian budaya madura akan mampu memberikan nilai-nilai positif terhadap budaya modern, yang nanti dapat dikatakan buda ya modern ala madura, dengan demikian budaya madura akan terus lestari, bisa dinikmati dan bisa diwarisi sesuai dengan perkembangan zaman.<br />
<br />
Memang rasanya sulit sekali untuk menentu kan dan mengatakan otentitas budaya madura, sebab budaya madura sudah melebur dengan bu daya luar, tetapi paling tidak ini merupakan salah satu jalan agar budaya madura terus lestari dan dicintai oleh masyarakat madura dan tidak terkubur dengan adanya budaya baru yang masuk ke ma dura. Perkawinan budaya ini hanya sekedar instru men untuk bisa membentengi budaya madura dari seranggannya, tetapi dalam pelaksanaannya nan ti budaya madura yang harus ditonjolkan terlebih dahulu.<br />
<br />
Kalau kita memang menginginkan budaya asli madura, kita harus bikin langkah atau kajian-kajian khusus mengenai keotentikan budaya madura. Di sinilah kita akan menemukan keotentikan budaya madura yang perlu terus dilestarikan, dipertahan kan dan diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya sehingga budaya madura tetap lestari dan nilainya dapat dijadikan tradisi dalam kehi dupan kita sehari-hari.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://tabloid_info.sumenep.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=229&Itemid=32<br />
21 Juli 2007Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-43070570529191534702010-01-26T05:43:00.000-08:002013-05-19T22:55:04.151-07:00Obyek Wisata MaduraPulau Madura adalah bagian dari provinsi Jawa Timur. Dipisahkan oleh selat Madura, pulau ini dapat dicapai dalam waktu 40 menit dari terminal ferry di Ujung. Sejak 10 Juni 2009, sudah terhubung sebuah jembatan yang megah dan dikenal dengan Jembatan Nasional Suramadu, diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. <br />
<a name='more'></a>Pulau ini memiliki daya tarik yang memikat. Banyak obyek dan daya tarik alam maupun budayanya yang mempesona. Atraksi wisata yang sudah menjadi agenda tetap pariwisata Jawa Timur adalah Kerapan Sapi yang diselenggarakan pada musim kemarau. Puncaknya adalah Kerapan Sapi besar se Madura. Namun begitu, Kerapan Sapi ini dapat diselenggarakan atas pemesanan. Banyak Wisatawan Mancanegara dalam bentuk grup memesan atraksi ini untuk mereka saksikan, yang penyelenggaraannya dilaksanakan di Bangkalan.<br />
<br />
<br />
<br />
BANGKALAN<br />
<br />
Dari terminal Ferry Kamal, Kota Bangkalan dapat ditempuh dengan segala kendaraan hanya dalam waktu 25 menit. Daya tarik wisata Bangkalan antara lain Makam Air Mata Ibu di Arosbaya, kurang lebih 11 km utara kota Bangkalan. Makam ini adalah Makam istri Raja Cakraningrat. Pahatan batu pada makam itu begitu indah dan mempunyai ragam ukir yang spesifik. Cinderamata dari daerah ini yang terkenal adalah batik tulis Tanjung Bumi, sebuah kecamatan di sebelah utara Arosbaya. Dengan corak ragam hias yang khas dan memikat, baik Tanjung Bumi banyak diminati oleh para perancang busana terkenal.<br />
<br />
<br />
<br />
SAMPANG<br />
<br />
Ke arah timur 62 km dari Bangkalan, Pantai Camplong Dapat dijadikan tempat persinggahan wisata jalur selatan. Taman rekreasi pantai ini dilengkapi dengan arena bermain anak-anak. Fasilitas penginapan Camplong Cottage dilokasi ini dapat menjadi sarana penginapan wisatawan yang nyaman. Jika dari Surabaya bisa menggunakan mobil Surabaya ataupun rental mobil Surabaya dan selanjutnya menyeberang dengan kapal.<br />
<br />
<br />
<br />
PAMEKASAN<br />
<br />
Pamekasan terletak 33 km sebelah timur Sampang. Di kecamatan Proppo terdapat sentra kerajinan seni batik tulis Madura dengan corak yang berbeda dibandingkan dengan corak batik Madura yang lain. Dari arah Sampang sebelum memasuki kota Pamekasan terdapat sumber api alam abadi yang berlokasi tidak lebih dari 500 meter jalan raya Sampang-Pamekasan.<br />
<br />
<br />
<br />
SUMENEP<br />
<br />
Sumenep terletak di ujung timur pulau Madura. Banyak sekali Khasanah seni budaya mewarnai kota ini antara lain Keraton Sumenep yang sampai saat ini masih tetap terpelihara dengan baik. Keraton ini arsitekturnya bergaya campuran antara gaya arsitektur Jawa, Cina, Barat bahkan Arab. Disamping itu masih banyak lagi daya tarik wisata yang menarik, misalnya Masjid Jamiq, makam keluarga Raja Asta Tinggi. Kesenian klasik tari Mowang Sangkal, tari Topeng Dalang dan beberapa tari tradisional yang lain adalah kekayaan budaya Sumenep. Obyek wisata Pantai Slopeng dan Lombang dengan hamparan pasir putih dan cemara udangnya menambah keaneka ragaman pesona Madura.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://suramadu.indonesiatravel.biz, dalam :<br />
http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Tour_Travel/?kid=27937Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-84600287725702138532010-01-26T05:34:00.000-08:002013-05-19T22:55:21.246-07:00Peran Strategis Ulama Dalam Pembangunan Madura Pasca SuramaduTidak hanya melibatkan para pakar berbagai bidang dari Perguruan Tinggi terkemuka di Jawa Timur, para akademisi dari Perguruan Tinggi se-Madura, dan para pejabat berwenang dari 4 Kabupaten, Universitas Trunojoyo sebagai motor penggerak perancangan konsep percepatan pembangunan Madura pasca Suramadu juga melibatkan para Ulama se-Madura untuk didengarkan aspirasi dan pendapat mereka guna kematangan konsep yang nantinya akan dibahas di DPR –RI.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Pertemuan yang berlangsung di Auditorium Universitas Trunojoyo, pada hari Rabu, 24 Desember 2008 ini dihadiri oleh Rektor Universitas Trunojoyo, Wakil Bupati Bangkalan, Tim Program Percepatan Pembangunan Madura, para pimpinan pesantren, perwakilan ormas islam, dan pengurus Majelis Ulama Indonesia dari 4 (empat) Kabupaten. Pertemuan yang lebih diarahkan pada jajak pendapat atau diskusi ini terdiri dari beberapa pokok acara, antara lain: Sambutan Rektor Universitas Trunojoyo, Sambutan Bupati Bangkalan yang diwakili oleh Wakil Bupati, Drs. H. Syafik, MM, kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni: pemaparan hasil diskusi pakar oleh Tim Percepatan Pembangunan Madura, serta diskusi. Acara inti ini dipandu langsung oleh Drs. Ec.Muh. Syarif,MM.<br />
<br />
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Trunojoyo Prof.Dr. Ir.H. Ariffin,MS optimis akan realisasi hasil pertemuan ini nantinya akan ditidaklanjuti oleh pemerintah Propinsi Jawa Timur. Rektor menyampaikan bahwa telah banyak kegiatan serupa yang dilakukan oleh berbagai pihak melalui forum diskusi ataupun debat ilmiah mengenai pembangunan Madura pasca Suramadu, namun nihil tindak lanjutnya dan hanya menjadi curahan hati masyarakat madura. Berbeda dengan kegiatan kali ini, konsep pembangunan yang ditawarkan InsaAllah akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur, mengingat kegiatan yang diselenggarakan Universitas Trunojoyo ini merupakan permintaan langsung dari pemerintah propinsi. Madura harus dipandang sebagai bagian utuh dari Jawa Timur, sehingga dalam proses penyusunan program pembangunan Jawa Timur baik jangka menengah maupun jangka panjang harus memasukkan konsep pembangunan Madura secara utuh. Oleh karena itu, dukungan ataupun dorongan moral dari masyarakat Madura sangatlah dibutuhkan untuk mengawal pembahasan rencana pembangunan Madura di DPR nantinya. Rektor juga mengungkapkan bahwa keberadaan ulama yang mewarnai kehidupan mayoritas masyarakat Madura menjadi energi positif yang diharapkan untuk mendukung kegiatan ini, sehingga kekhawatiran-kekhawatiran terhadap pembangunan Madura ke depan dapat dipersiapkan antisipasinya secara terstruktur.<br />
<br />
Senada dengan Rektor, Wakil Bupati Bangkalan juga mengajak para ulama untuk turut berperan serta dalam proses perencanaan Madura ke depan. Konsep pembangunan Madura harus direncanakan sebaik mungkin, karena jika tidak maka Madura akan sulit sekali membendung terjadinya transformasi budaya besar-besaran. Sebagai pengawal moral pembangunan, Ulama diharapkan dapat bersatu dalam sebuah komunitas yang berlandaskan syariat dan bebas dari nilai-nilai politik, berkolaborasi memainkan peran strategisnya dalam mempertahankan nilai-nilai moral dan membentuk mentalitas masyarakat Madura.<br />
<br />
Demi mewujudkan harapan tersebut, para Ulama yang hadir dalam kesempatan tersebut berencana untuk mengaktifkan kembali Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) sebagai forum ulama yang dipandang cukup representatif dan independen. Drs. KH.Nuruddin Ar- Rahman selaku salah satu koordinator BASSRA menyatakan kesiapannya untuk mengawal dan memberikan input yang konstruktif terhadap rencana pembangunan Madura ke depan, sehingga dapat merealisasikan Pembangunan Maduran yang Islami. (HUMAS)<br />
<br />
Sumber :<br />
http://berita.trunojoyo.ac.id/?p=214<br />
30 Desember 2008Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-53709992445500356692010-01-26T05:29:00.000-08:002013-05-19T22:55:41.139-07:00Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia dari Surabaya ke MaduraSudahkah Anda mendengar tentang Jembatan Suramadu? Nama Suramadu memang merupakan singkatan identitas jembatan tersebut, yaitu Surabaya dan Madura, artinya jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura.<br />
<br />
Pembangunan Jembatan Suramadu mendekati proses penyelesaian, kemungkinan akan selesai dan diresmikan bulan Juni 2009. Dengan panjang 5.438 m, maka Jembatan Suramadu akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia yang akan menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Madura).<br />
<a name='more'></a> <br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkRL-h2FJ7W317eRURPYAfF8MBblCoHK_rCdMjBJR-UO83X3_vG7CZnOM5hHDSSyuGRgIBdN-l-jxCeC1E5HDMsQCvJOqjEOTNxAxjTHsoDKvkvknX684hVxii4HKGBAK0pAdmRKMmdk2c/s1600-h/002.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5431040683795422562" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkRL-h2FJ7W317eRURPYAfF8MBblCoHK_rCdMjBJR-UO83X3_vG7CZnOM5hHDSSyuGRgIBdN-l-jxCeC1E5HDMsQCvJOqjEOTNxAxjTHsoDKvkvknX684hVxii4HKGBAK0pAdmRKMmdk2c/s320/002.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 214px; margin: 0 10px 10px 0; width: 320px;" /></a><br />
foto : vibizlife / Andry<br />
<br />
Dengan adanya Jembatan Suramadu ini, maka akan memperlancar arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang, yang berarti menghemat waktu dan biaya. Dengan kelancaran tersebut, akan meningkatkan tumbuhnya aktivitas perekonomian, karena masyarakat tidak sulit lagi menjangkau Pulau Madura bagi masyarakat Surabaya dan daerah lainnya, maupun Pulau Jawa bagi masyarakat Madura.<br />
<br />
Manfaat yang diperoleh lainnya adalah penerimaan dari tarif tol yang diberlakukan. Dengan adanya transportasi barang dan orang yang semakin meningkat, pasti akan meningkatkan penerimaan dari tarif tol. Hal ini pasti akan berakibat kemajuan pembangunan di Madura maupun Surabaya, khususnya ditujukan untuk mempercepat pembangunan di pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur.<br />
<br />
Ide mengenai hubungan langsung antara pulau Sumatera dan Jawa ini mulai tercetus pada tahun 1960. Pada tahun 1960 ide seperti itu merupakan teroboson 'berani' di zaman itu. Sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1965 dibuatlah uji coba desain (Jembatan Selat Sunda). Proyek ini diberi nama Tri Nusa Bima Sakti. Jembatan ini diresmikan pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003.<br />
<br />
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita perlu berbangga dengan adanya Jembatan Suramadu ini, dimana jembatan modern ini akan memperlihatkan bahwa Indonesia sangggup membangun jembatan terpanjang di negeri ini. (asido/AS/vbl)<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
http://vibizlife.com/travel_details.php?pg=travel&id=13654<br />
21 Mei 2009Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-54446328254328542082010-01-26T05:10:00.000-08:002013-05-19T22:55:59.228-07:00Obyek Wisata di Madura Mulai Dilirik Investornvestor domestik dan asing saat ini mulai membidik objek pariwisata di Madura, karena sejumlah kawasan wisata di sana dinilai memiliki potensi, pascaoperasional Jembatan Suramadu.<br />
<br />
"Sejauh ini, ada tiga objek wisata yang bisa digarap oleh investor," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Djoni Irianto, di kantornya, Kamis (20/8).<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Menurut dia, sejumlah objek wisata yang cukup potensial itu di antaranya Panti Lombang di Sumenep, peninggalan gedung bersejarah "herritage" masa kolonial Belanda di Kalianget. Selain itu bekas perusahaan garam, dan Makam Batu Ampar di Pamekasan. "Seluruhnya bisa dijadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal hingga mancanegara," ujarnya.<br />
<br />
Ia merinci, estimasi besaran investasi yang diperlukan untuk Pantai Lombang senilai Rp3,5 miliar. Alokasi modal miliaran rupiah itu bisa digunakan untuk pembangunan infrastuktur.<br />
<br />
"Sementara itu, objek wisata peninggalan gedung bersejarah masa penjajahan Belanda membutuhkan sekitar Rp2 miliar. Rencananya, dana itu dialokasikan dengan memfasilitasi perjalanan wisata dari gedung bersejarah yang satu ke lainnya," katanya.<br />
<br />
Untuk Makam Batu Ampar, sebut dia, dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaiki infrastruktur di sana, misalnya berupa penataan paving, renovasi toilet, tempat parkir, gasebo, dan pagar. Total investasinya diperkirakan mencapai Rp500 juta.<br />
<br />
"Khusus Makam Batu Ampar, permodalan objek wisata itu diserahkan kepada pemerintah, sedangkan Pantai Lombang dan gedung bersejarah akan ditawarkan ke sejumlah investor," katanya.<br />
<br />
Sebelum beberapa investor masuk ke Madura pascaoperasional Jembatan Suramadu sepanjang 5.438 meter, ia menyarankan, agar sepanjang jalur antara Suramadu dan Sumenep bisa didirikan objek wisata kuliner yang lebih memadai, daripada kondisi warung makanan minuman saat ini. "Keberadaan wisata kuliner, dapat dijadikan lokasi peristirahatan sementara bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan jauh, sembari mengonsumsi makanan dan minuman tertentu," katanya. (Ant/OL-06)<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/91506/55/9/Objek-Wisata-di-Madura-Mulai-Dilirik-Investor, dalam :<br />
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=10700&Itemid=1474<br />
21 Agustus 2009Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-51282203348374080852010-01-26T05:06:00.000-08:002013-05-19T22:56:12.566-07:00Majukan Madura, Kementrian PDT Gandeng UnairBekerja sama dengan Universitas Airlangga Surabaya, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) akan melakukan percepatan pembangunan di tiga kabupaten di Madura. <br />
<br />
Kerjasama ini diteken Menteri Negara PDT Helmy Faishal Zaini dan Rektor Unair Prof Fasich di kantor Rektorat Kampus C Unair Surabaya, Senin (25/1). “Pembangunan ini khususnya untuk tiga daerah di Pulau Madura,” kata Faishal. Tiga daerah yang dimaksud adalah Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Dengan MoU ini, Kementerian PDT akan menyediakan pendanaan dan program, sedangkan Unair melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan meminta mahasiswanya menggarap program yang telah disediakan oleh Kementerian PDT.<br />
<br />
“Program yang kami buat disesuaikan dengan pemetaan daerah dan dicocokkan dengan disiplin ilmu para mahasiswa,” kata dia. <br />
<br />
Kalau daerahnya cocok untuk peternakan, maka daerah itu akan dikembangkan peternakan.<br />
<br />
Khusus Madura ini, Kementerian PDT akan fokus pada pembangunan Madura sebagai pusat garam nasional. "Karena sampai saat ini kita masih impor garam, padahal potensi garam di Madura sangat besar," ujarnya.<br />
<br />
Dari 2,4 juta ton kebutuhan garam nasional, saat ini memang baru tercukupi sebesar 1,4 juta ton. Dari angka ini, sumbangan dari Madura mencapai 600 ribu ton. <br />
<br />
Di Madura hingga saat ini baru Sampang yang mampu menyuplai garam dengan jumlah besar sekitar 300 ribu ton. Karenanya, dengan program ini, daerah Madura di luar Sampang diharapkan mampu meningkatkan produksi garam mereka.<br />
<br />
Kerjasama ini akan mulai berjalan semester genap tahun depan dengan melibatkan 2250 mahasiswa. "Kita akan berusaha bantu sesuai dengan kemampuan mahasiswa," kata Rektor Unair Prof Fasich.<br />
<br />
Selain dibidang garam, dalam KKN nanti, para mahasiswa juga akan fokus pada pengentasan buta huruf dan pencerdasan masyarakat di daerah yang akan digarap. Selain itu, kata Fasich, Unair juga akan memberikan bantuan beasiswa bagi pelajar miskin desa yang berprestasi.<br />
<br />
ROHMAN TAUFIQ<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/01/25/brk,20100125-221235,id.html<br />
25 Januari 2010Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-85652401772152906522010-01-26T04:57:00.000-08:002013-05-19T22:56:24.492-07:00Madura Jadi Propinsi Merupakan Desakan Para Elite PolitikDesakan untuk membentuk Propinsi Madura yang mengalir deras belakangan ini, menunjukkan masyarakat Madura menyadari bahwa sudah saatnya untuk mewujudkan cita-cita yang sudah lama terpendam. Namun langkah Madura menjadi sebuah Propinsi kurang mendapat respon dari elemen masyarakat. Buktinya, mereka yang menyuarakan Propinsi Madura itu berasal dari kalangan elite politik saja.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI, MH. Said Abdullah mengatakan, pihaknya menilai Madura memang layak menjadi Propinsi, hanya saja pembentukan Propinsi Madura itu bukan sebagai Propinsi daratan tetapi sebagai Propinsi kepuluan. Oleh karenanya, PDI Perjuangan menilai salah besar, jika ada sebagian kelompok melakukan study banding ke Propinsi Banten, karena Banten menjadi Propinsi menggunakan konsep daratan, semestinya melakukan study banding ke Propinsi Kepulauan Riau.<br />
<br />
MH. Said Abdullah mengaku, apabila Madura menerapkan konsep Propinsi daratan, pihaknya optimis, Madura ketinggalan jaman, karena dari sisi anggaran kalau Madura merupakan Propinsi kepuluan, Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan diperoleh lebih besar dibandingkan Propinsi daratan.<br />
<br />
Namun demikian, MH. Said Abdullah menyangkan, mengalirnya Madura berubah menjadi Propinsi tidak hanya menggeliat di elite politik saja, tetapi harus melibatkan stake holder yang lain, seperti budayawan dan intelektual. Selian itu pihaknya juga tidak melihat adanya keputusan riil politik Kabupaten se Madura, antara Eksekutif dan Legislatif seharusnya untuk mempercepat proses pembentukan Propinsi Madura, 4 Kabupaten se Madura melalui paripurna DPRD melahirkan kesepakatan, bahwa Madura harus menjadi sebuah Propinsi, bukan sebuah kesepakatan cita-cita Madura menjadi Propinsi itu hanya bergulir ditepian birokrasi melalui deklarasi semata. <br />
<br />
MH. Said Abdullah menambahkan, agar Propinsi Madura itu tidak sekedar sebuah wacana, anggota DPR-RI yang berasal dari Madura pada akhir tahun ini akan mengeluarkan sikap yang akan disampaikan di forum DPR-RI secara resmi, bahkan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur dan DPR-RI akan mendesak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk membuat keputusan yang jelas terhadap kepentingan masyarakat Madura untuk berpisah dengan induknya. ( Yasik, Esha )<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.sumenep.go.id/main.php?go=berita&xkd=2866<br />
1 Juli 2006Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4097908787517887146.post-25641338922208187262010-01-26T04:54:00.000-08:002013-05-19T22:56:38.775-07:00Belum Ada Urgensi Madura Jadi PropinsiTokoh asal Madura, Jatim, Prof Dr Mahfud MD mengemukakan, dirinya belum melihat “urgensi" dari munculnya kembali wacana yang dilontarkan kalangan DPRD Jatim untuk menjadikan Pulau Garam itu sebagai propinsi. <br />
<br />
"Kalau saya lebih sreg seperti sekarang saja. Karena saya belum melihat urgensinya. Cuma saya bukan berarti menolak wacana itu, silahkan saja teman-teman menggulirkan gagasan seperti itu," katanya kepada ANTARA yang menghubungi lewat telepon dari Surabaya, Sabtu.<br />
<a name='more'></a> <br />
Sebagaimana diketahui, sejumlah anggota DPRD Jatim asal Madura, seperti Mujahid Anshori (PPP) dan K Abdussalamsyah dari PBB terus mengomunikasikan gagasan lama itu ke masyarakat maupun tokoh. Bahkan direncanakan seluruh anggota dewan asal Madura akan bertemu dengan tokoh dan bupati se Madura, 2 Mei mendatang. <br />
<br />
Menurut Mahfud yang juga pakar hukum pertanahan dari UII Yogyakarta itu, untuk saat ini dirinya belum melihat adanya kebutuhan mendesak agar Madura melepaskan diri dari Propinsi Jatim. <br />
<br />
"Karena itu kalau saya ditanya kapan Madura harus menjadi propinsi, saya jawab, tidak harus kapan. Dari sisi kepentingan masyarakat Madura, saya kira sekarang sudah cukup," kata alumni Pendidikan Guru Agama (PGA) Pamekasan itu. <br />
<br />
Ia mengemukakan, ada beberapa alasan pokok mengapa suatu daerah berkeinginan menjadi propinsi. Pertama, alasan logis, yakni agar daerah itu bisa mandiri dalam mengelola pemerintah maupun ekonomi. <br />
<br />
"Kedua, alasan emosional karena tidak puas dengan propinsi induknya yang sekarang. Alasan ketiga adalah karena mencari-cari proyek. Tapi saya tidak melihat wacana itu untuk alasan ketiga. Untuk kepentingan partai politik, tidak ada kaitannya karena konfigurasi kekuatan saat ini ada pada PKB dan PPP," katanya. <br />
<br />
Untuk itu, katanya, perlu diteliti yang mana yang dominan dari munculnya kembali gagasan Madura menjadi propinsi. Dirinya mengaku siap untuk diajak berdiskusi mengenai ide itu oleh tokoh-tokoh asal Madura. <br />
<br />
Pria kelahiran Sampang yang besar dan mengenyam pendidikan di Kabupaten Pamekasan itu mengaku, untuk gagasan yang baru ini, dirinya belum dihubungi oleh tokoh-tokoh Madura. <br />
<br />
Ditanya apakah dengan menjadikan Madura sebagai propinsi bisa berdampak bagi kemakmuran masyarakat, ia mengemukakan, untuk hal itu masih ada harapan karena pengelolaan sumber-sumber ekonomi bisa lebih konsentrasi. <br />
<br />
Menurut tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, sebetulnya dari sisi sumber daya alam, yakni kekayaan gas dan minyak bumi serta sumber daya manusia, Madura memenuhi syarat untuk menjadi propinsi. <br />
<br />
"Sumber daya alam Madura sangat besar dan belum tergali, sementara sumber daya manusianya juga banyak yang mumpuni, tapi kini tesebar dimana-mana karena pengelolaan pemerintahan dan ekonomi di Madura masih belum leluasa," kata mantan Wakil Ketua Umum DPP PKB itu. <br />
<br />
Ia mengemukakan, kemungkinan ganjalan yang akan dihadapi untuk mewujudkan ide itu adalah syarat formal, yakni harus memiliki sedikitnya lima kabupaten atau kota. Untuk sebetulnya bisa dilakukan dengan menjadikan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Sumenep menjadi kabupaten tersendiri. <br />
<br />
"Waktu saya menjadi Menhan, saya pernah didatangi tokoh-tokoh dari kepulauan di Sumenep yang memunculkan gagasan menjadi kabupaten sehingga itu menjadi pintu gerbang mewujudkan Madura menjadi propinsi. Tapi saya bilang, ide itu mungkin atau tidak? Saya minta juga hal itu bukan karena emosional," katanya. (*/cax)<br />
<br />
Sumber :<br />
http://www.kapanlagi.com/h/0000113724.html<br />
29 April 2006Shafar Bloghttp://www.blogger.com/profile/17809880401775868640noreply@blogger.com0